Gapoktan, Petani, dan Kelangkaan Pupuk

27 10 2008

Tahun 2008, Departemen Pertanian melaksanakan program pembangunan pedesaan, yaitu pengembangan agrobisnis pedesaan yang merupakan terobosan Deptan, untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan antar pusat

Salah satu program tersebut adalah memberikan bantuan bergulir kepada pengurus Gapoktan/Poktan se Indonesia. Daerah-daerah yang dipilih adalah daerah yang mengembangkan usaha agrobisnis pedesaan (PUAP). Salah satunya adalah Kabupaten Kebumen, provinsi Jawa Tengah.

Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ) adalah suatu wadah yang membawahi beberapa Kelomok tani sebagai kelembagaan ekonomi di Pedesaan. Definisi dan keterangan selengkapnya silahkan klik disini http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/ISU5-1b.pdf

Di Watulawang, ada 5 Kelompok Tani yang tiap kelompoknya terdiri dari 2 RT. Program dari gapoktan itu sendiri adalah memberikan pinjaman modal kepada petani sebagai modal usaha pertanian, peternakan atau perikanan.

Desa Watulawang mendapat Suntikan dana sebesar Rp 100.000.000,- ( seratus juta rupiah ) sebagai modal dasar, yang nantinya di kembangkan untuk memajukan para petani di watulawang.

Keadaan petani di daerah, kususnya kebumen sangat kesulitan mendapatkan pupuk buatan jenis Urea, TSP, KCL dan sejenisnya. Di pasaran harga Pupuk @ 50 Kg Rp 80.000,- s/d 100.000 an kalo di eceran. Pemerintah memberikan Pupuk bersubsidi, yang harganya cukup murah di banding harga pasar, tetapi pendistribusiannya di awasi ketat, dan melalui Gapoktan itu sendiri sebagai lembaga penyalurnya. Cara mendapatkannya yaitu para kelompok tani mendata dan mendaftar para anggotanya dan petani memesan kebutuhan pupuk sesuai lahannya, kemudian di ajukan oleh gapoktan ke kecamatan dan kabupaten. Harga Pupuk per zak di perkirakan antara 66.00 an . Setelah pemesanan dan pembayaran di lakukan di muka, baru barang bisa di kirim.

Kemarin 26 Oktober 2008,  menurut beritanya pupuk sudah bisa turun, sampai sekarang belum ada berita realisasi pupuk sampai di desa, karena saya sudah pergi lagi dari watulawang.


Aksi

Information

4 responses

31 10 2008
Suhar

Kemarin, gapoktan di Peniron hanya jadi kendaraan utk cari duit.
Muncullah kelompok2 tani fiktif yg sayangnya ditengarai ada kerjasama dg oknum dari dinas terkait.
Kmrn baru dibenahi dan mudah2an jalan sesuai fungsinya.
Mslh distribusi pupuk, kelangkaan akan terus t’jadi selama mafia pada distribusi pupuk masih ada.
Fakta: tata niaga pupuk bersubsidi hanya membuat kaya distributor-pengecer krn bebas memainkan pasar. Petani ttp jadi obyek penderita krn tak diberdayakan.

31 10 2008
Gareng Cilik

memang betul kang Suhar Petani makin di susahkan dengan masalah pupuk, kemaren waktu saya kebetulan pulang ke watulawang ( tgl 23 s/d 26 ) juga denger2 dari para petani memang harus pesen via kelompok tani masing2 untuk mendapatkannya, nah, menurut sebagian orang, pupuk yang non subsidi itu sangat jarang di temukan, kalaupun ada yang menjual, harganya setinggi langit.
untuk masalah gapoktan di peniron sendiri, saya kemaren sempet ngobrol2 sama mas Sadin perkutukan, karena saya nginep disana, di ceritakan lah masalah gapoktan di peniron, 🙂
Ya semoga lah semenjak di benahi nantinya bener2 berguna sesuai fungsinya, dan sesuai harapan dari dinas pertanian. suwun.

30 12 2008
muhjamil

Salam Hormat, Salam Senyum Kanggo Sedulur Kabeh
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Perkenalkan, Saya H.M.Jamil,SQ,MPd ingin meminta dukungan Saudara dalam pemilihan Caleg DPR RI PPP 2009 Dapil Kebumen, Banjarnegara & Purbalingga.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

8 12 2011
suwardiyono gathot

sekarang nih ya, jng tergantung pupuk kimia, klo bsa organiklaah… lagian gapoktan kudu punya LKM Agribisnis, ya siapa tahu pupuk organik jadi solusi agribisnis gapoktan yg di kelola LKM… ya biar gak sia2lah duit 100 jt nya. cuman ya kudu disiapin sdm nya yg peduli, jng libatkan orang pintar tpi ra due empati, lbh baik orang yg biasa tpi punya PEDULI. Tapi sblm punya LKM A perhatiin dulu pedagang2 kecil (bakulan, industri tempe, kripik dll yg tak perlu modal gede) tapi baginya sangat perlu modal…trim,s

Tinggalkan komentar